(Foto lokomotif Baldwin, latar belakang Pabrik Gula Barongan. KITLV)
Dengan tersebarnya 19 pabrik gula di area Yogyakarta (Inheemsche Arbeid In De Java-Suikerindustrie (PH. Levert) 1934) Pabrik gula Barongan yang berada di Jetis, Sumberagung, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pernah mendatangkan 1 jenis lokomotif uap dari pabrikan Amerika, yaitu Baldwin Locomotive Works. Lokomotif dengan susunan roda 0-8-0T dan lebar rel 700mm dan memiliki no produksi 53700. Bahan bakar utama lokomoif ini adalah kayu dan campuran ampas tebu yang sudah dikeringan. Lokomotif milik pabrik gula Barongan ini di produksi pada tahun 1918 dan didatangkan di tahun yang sama ke area lokasi pabrik gula sebagai kekuatan utama untuk mengakut hasil pertanian berupa tebu dari ladang tebu disekitar pabrik gula Barongan. Lokomotif buatan Baldwin Locomotive Works bisa dibilang kurang cukup populer dikarenakan di Hindia Belanda lebih mengenal lokomotif asal pabrikan Jerman maupun Belanda. Menurut sumber dari buku Sweet Steam karya Uwe Bregmann, jenis lokomotif Baldwin ini merupakan satu satunya yang didatangkan ke Hindia Belanda dan hanya dioperasikan oleh SF. Barongan (Pabrik Gula Barongan). Dengan model yang bisa dibilang tidak bisa alias unik lokomotif ini memiliki cerobong asap seperti kubah masjid, dan model kabin masinis seperti lokomotif diera awal perkembangan kereta api. Akan tetapi untuk sistem penggerak sudah bisa dibilang modern dieranya. Lokomotif ini sendiri menerapkan model in-side frame. Lokomotif ini juga dapat bermanuver diradius jalur yang kecil dan lokomotif ini memiliki suspensi utama dengan model pegas daun. Dengan berat kosong kurang lebih 28ton lokomotif ini siap menjelajah jalur-jalur perkebunan milik SF. Barongan.
(Foto lokomotif Baldwin, milik Pabrik Gula Barongan. KITLV)
Sayang sekali, lokomotif ini sangat minim sekali dokumentasinya. penulis hanya dapat menemukan sedikit sekali peninggalan foto termasuk dari KITLV maupun dari buku dan catalog Baldwin Locomotive Works. Riwayat SF.Barongan sendiripun termasuk kelam, ditutup dan bangkrut akibat Malaisse atau krisis yang melanda dunia ditahun 1929an. Kembali ke lokomotif yang unik dan tidak pasaran ini, riwayatnya juga tidak diketahui. Menurut beberapa sumber lokomotif ini dihancurkan bertepatan dengan invasi Jepang ke Hindia Belanda yang sekaligus juga menghancurkan SF. Barongan itu sendiri.