Proses perbaikan lokomotif uap tipe B25 di depo lokomotif Ambarawa.
Sebelumnya saya sudah menulis 25 langkah untuk menjalankan lokomotif uap dan kali ini saya menjelaskan bagaimana sebuah lokomotif uap dapat dipilih untuk proses restorasi / dihidupkan kembali.
Restorasi [res·to·ra·si] menurut KBBI adalah: pengembalian atau pemulihan kepada keadaan semula (tentang gedung bersejarah, kedudukan raja, negara); pemugaran.
Restorasi pada lokomotif uap jelas berbeda dengan merestorasi bangunan bersejarah (BCB) banyak faktor yang harus diperhatikan secara detail dan mendalam. Pada dasarnya sebuah restorasi lokomotif uap harus melihat fungsi dan peruntukannya. Apabila hanya untuk pajangan seperti monumen cukup merestorasi secara kosmetik seperti pengecatan ulang, pelengkapan komponen pendukung atau aksesoris. Namun apabila untuk mengembalikan fungsi asli dari lokomotif uap seperti berjalan dan menarik rangkaian kereta ada beberapa syarat mutlak yang harus dilakukan.
Dibawah ini saya akan menjelaskan tahap demi tahap sebuah lokomotif uap yang masuk dalam kategori bisa/memungkinan untuk di restorasi.
________________________________________________________________________________________
Dalam upaya merestorasi lokomotif uap, terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum melaksanankan pekerjaan restorasi.
1. Mencari lokomotif yang ada.
2. Memeriksa Komponen Lokomotif Uap:
a. Kondisi ketel uap yang masih bagus, tidak terdapat cacat yang signifikan.
b. Pemeriksaan bahan tahap 1.
c. Pipa-pipa secara kasat mata masih bagus dan tidak diperlukan penggatian
secara menyeluruh seperti Pipa api, Pipa Uap, Elemen Super Heater, dsb.
d. Kekurangan alat-alat bantu ketel tidak terlalu banyak seperti Tingkap pengaman, manometer, regulator, injector, pembagi uap, dll.
2. Onderstel atau mesin uap masih lengkap. (tingkat kekurangan / kerusakan sedikit) mesin dalam keadaan cukup baik atau tidak terdapat cacat yang cukup parah.
3. Rangka dasar, Sasis atau struktur lokomotif masih dalam kondisi baik.
4. Tuas dan stang-stang penggerak lokomotif masih utuh.
(Tulisan diatas merujuk pada keterangan tertulis dalam perbaikan lokomotif uap Ir. Soemarno.)
Dari dasar empat poin diatas dapat kita ketahui faktor-faktor sebuah lokomotif layak untuk direstorasi. Jadi apabila ada pengajuan sebuah lokomotif uap untuk direstorasi harus sesuai dengan tingkat keamanan dan keselamatan. Selanjutnya apabila terdapat komponen yang hilang atau rusak memungkinkan untuk mengganti / membuat baru demi keamanan kru dan lokomotif itu sendiri.
Proses restorasi lokomotif (SLM) Schweizerische Lokomotiv- und Maschinenfabrik HG 4/4 milik Dampfbahn Furka-Bergstrecke – Swiss
(sumber: Dampfbahn Furka-Bergstrecke)
Selain itu merestorasi sebuah lokomotif uap untuk bisa berjalan kembali tidaklah mudah dan murah, apalagi saat ini orang-orang yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan menjalankan lokomotif uap sudah terbilang langka. Tahap demi tahap dalam membongkar lokomotif uap juga memiliki urutan dan aturan tersendiri tidak seperti kita membongkar motor di garasi rumah.
Kedepan apabila artikel saya sudah cukup kuat mungkin saya akan membahas langkah-langkah membongkar sebuah lokomotif uap.