Sebuah perjalanan kereta api antara Solo Balapan -Jogjakarta Tugu – Bantul – Palbapang – Sewoegaloer pada tahun 1931.
Rangkaian kereta api penumpang dan barang di stasiun Sewugaloer – Kulonprogo (Sumber: Oegema)
Menurut catatan jadwal perjalanan “Officieele reisgids der spoor- en tramwegen en aansluitende automobieldiensten op Java en Madoera (1931)” terdapat 24x perjalanan kereta api dalam sehari di lintas cabang NISM ini, walaupun stasiun terminus (stasiun paling ujung) tidak selalu di Sewugalur yang berada setelah sungai Progo di kabupaten Kulonprogo.
Kereta api paling awal dari Jogjakarta dengan nomor kereta 300 yang berangkat pada pukul 05.20. Kereta paling pagi ini memiliki formasi campuran yang berupa kelas 3 dan gerbong barang. Kereta ini hampir berhenti di setiap stasiun dan halte dan tiba di stasiun Sewoegaloer pada 07.18. Perjalanan lain dengan nomor kereta 310 berangkat dari stasiun Solo Balapan pada pukul 9.03 pagi dan tiba di stasiun Sewoegaloer pukul 12.26 siang. Kereta terakhir yang berangkat dengan tujuan akhir Sewoegaloer juga dimulai dari Solo Balapan pada jam 13.34 siang dengan nomor KA 318. Tiba di stasiun Sewoegaloer jam 16.58 Bisa dibiliang tingkat perjalanan waktu itu cukup tinggi dengan rata-rata waktu tempuh dari Jogjakarta kurang lebih 2 jam dan dari Solo Balapan kurang lebih selama 4 jam. Untuk lintas cabang seperti ini belum tersedia perjalana kereta malam dikarenakan masih minimnya pencahayaan di dalam kereta dan kebanyakan stasiun tutup untuk menghindari tindak kejahatan.
Dalam jadwal ini tidak termasuk perjalanan KA barang yang ketika musim panen tebu / angkutan gula semakin membuat jalur ini makin ramai.