Perhutani Pernah Punya Climax
Mungkin sedikit asing di telinga kita ketika mendengar “Climax Locomotive Works”, Pabrikan lokomotif asal Corry, Pennsylvania Amerika yang di negara asalnya terkenal akan tipe lokomotif uap yang ringan tetapi memiliki daya yang besar. Lokomotif uap ini memiliki model dan bentuk yang sedikit berbeda, khususnya dalam hal transmisi atau penggerak. Apabila lokomotif uap pada umumnya memiliki sistem penggerak yang dihubungkan langsung ke roda menggunakan conecting rod (batang penghubung langsung antara piston dengan roda) maka lokomotif Climax tidak demikian. Climax menggunakan penggerak gardan yang sebelumnya sudah disesuaikan melalui gear box atau reduction gear. Posisi silinder juga tidak sejajar dengan roda, melainkan tegak lurus / miring dengan sudut kurang lebih 40 derajat. Sistem kerjanya, tenaga yang dihasilkan dari piston disalurkan melalui batang torak dan menuju ke kotak gear. Dimana setelah itu tenaga disalurkan ke masing-masing bogie melalu as penghubung seperti mobil. Sistem kerja pada lokomotif ini menjadikan Climax memiliki torsi tenaga yang besar, namun lokomotif memiliki kecepatan yang terbatas. Selain itu, Climax memiliki tekanan gandar yang cukup ringan, jadi lebih cocok di oprasionalkan pada area perkebunan dan hutan yang memiliki kontur tanah labil.
(lokomotif climax yang sudah tergolong modern (class C)
(Climax Class B (seri yang serupa dengan Tjabak)
Lalu apakah lokomotif ini pernah beroperasi di Indonesia? Sejuh data yang saya dapatkan, tercatat ada 3 unit Climax yang pernah beroperasi, salah satunya ada di Jawa Tengah. Maskapai yang mengoperasikannya adalah Djatibedrijf atau yang kita kenal saat ini sebagai Perum Perhutani. Lokomotif ini memiliki nama lambung Tjabak (dibaca: Cabak) adalah lokomotif uap yang di operasikan oleh Djatibedrijf sekitar tahun 1900an. Lokomotif ini satu satunya lokomotif Climax yang pernah ada di tanah Jawa. Tjabak dioperasikan pada lebar rel 1067mm milik Djatibedrijf dan memiliki tugas sebagai lokomotif pembawa gerbong angkutan jati dari dalam hutan menuju ke tempat penampungan.
Kita ketahui, kebanyakan lokomotif yang beroperasi di Hindia Belanda kebanyakan merupakan produk dari Jerman/Belanda. Jadi bisa dibilang Lokomotif Tjabak adalah lokomotif unik dan langka. Model lokomotif Tjabak sendiri adalah Climax Type B, yaitu lokomotif uap Climax generasi kedua.
Sampai sekitar tahun 1910-1920an lokomotif ini masih dipergunakan oleh Djatibedrijf sampai akhirnya tidak lama kemudian digantikan lokomotif uap yang lebih baru. Akhir dari lokomotif ini kurang jelas, menurut beberapa sumber lokomotif ini di Scrap atau dibesi tuakan.
Lokomotif Uap Tjabak, Melintasi area hutan jati tahun 1905 (dok KITLV)