Lokomotif Oberursel yang menggunakan mesin bensin.
Oberursel mungkin terdengar asing di telinga para penggemar lokomotif, apalagi kalangan penggemar kereta api di Indonesia. Sebuah pabrik mesin yang berasal dari barat laut Frankfurt Jerman tepatnya di kota Oberursel (Taunus) merupakan produsen mesin pesawat terbang dan industri. Tercatat beberapa lokomotif yang merupakan hasil produksi Oberursel ada di Indonesia dan salah satunya masih ada di daerah Jawa Timur. Lokomotif ini merupakan Oberursel satu-satunya yang tersisa di Indonesia bahkan di Asia. Lokomotif lain masih ada yang beroperasi di Frankfurt Feldbahnmuseum Jerman dengan kondisi baik dan telah di restorasi. Lokomotif lain yang sedang dalam proses restorasi ada di salah satu museum transportasi di Selandia Baru.
Lokomotif langka yang pernah menjadi bukti industri gula di Indonesia ini merupakan lokomotif yang menggunakn mesin bensin. Mesin besin? ya bukan mesin diesel seperti lokomotif pada umumnya. Oberursel Tipe B2 Benzollok ini memiliki mesin 1 silinder dengan pendingin air dengan daya 12 Ps. Modelnya mirip dengan mesin diesel yang dipergunakan untuk mesin bajak sawah, bedanya ini menggunakan bensin. Sistem transiminya mekanik tipe kering mirip dengan mobil. Selain itu secara fisik di sebelah kiri dan kanan lokomotif terdapat roda gila sebagai penyeimbang putaran mesin. Kecepatan lokomotif ini terbatas pada 15-20km/jam. Cukup pelan dan hanya digunakan untuk lokomotif pelangsir di area pabrik gula. Lokomotif yang ada di Indonesia ini menggunakan lebar rel 700mm, sedangkan yang berada di Jerman dan Selandia Baru menggunakan rel 600mm dan 1067mm. Diketahui lokomotif ini masih sempat hidup hingga tahun 1970an, kemudian diistirahatkan karena kondisi yang sudah mulai memburuk. Oberusel yang mulai beroperasi sejak 1924 ini sekarang menjadi sebuah monumen yang membisu didepan sebuah bangunan TK. Meski kondisinya sudah tidak lengkap dan banyak komponen yang hilang. Mungkinkah satu satunya lokomotif Oberursel yang ada di Asia ini akan dapat kembali lagi diatas rel atau malah habis dimakan waktu menjadi rongsokan besi tua.?