Di bulan februari ini saya ingin sedikit membahas lokomotif Classic Inggris yang di operasikan oleh NISM (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij)
Gambar Teknis Lok Uap NISM 28-33 (lebar spoor 1435mm)
yap.. Model lokomotif serupa seperti ini memang sebetulnya banyak di gunakan di eropa, terutama Inggris sebagai negara produsen. SS (Staatsspoorwegen) di negara belanda juga tercatat mempergunakan lokomotif serupa. Seri B-1 class NIS 28 yang tercatat di buku De Stoomtractie Op Java En Sumatra Karya Oegema J J G, tercatat ada 6 Unit loko yang berdinas di jalur 1435mm antara Semarang-Solo-Jogja-Bantul/pundong/Sewugalur.
Dengan model yang cukup unik dimana batang torak antar roda saja yang berada di luar, torak penggerak dari piston silinder uap berada di dalam sasis lokomotif, secara seklias lokomotif ini terlihat minimalis dan indah. Selain itu lokomotif ini mampu menarik rangkaian kereta api yang cukup panjang hingga 8-10 Kereta penumpang atau Gerbong barang sekaligus.!
Dimana masa itu lokomotif maupun Kereta/Gerbong masih mempergunakan sistem rem tangan, Rem yang masih manual di putar menggunakan tenaga manusia
Lokomotif NISM no 28, di Stasiun Besar Djogjakarta. April 1940
tetapi lokomotif ini sudah terdapat perangkat pengereman Air Brake (rem udara tekan) yang waktu itu baru populer di benua eropa sana.
Lokomotif yang termasuk modern di eranya ini sayang sekali harus berakhir masa baktinya di era Hindia Belanda pada tahun 1942 ketika pasukan Jepang Menginvasi pulau Jawa / Hindia Belanda, Dan di tahun yang sama itu pula jalur-jalur kereta api 1435mm yang di bangun oleh NISM (Semarang-Solo-Jogja-Bantul/pundong/Sewugalur) di cabut/di Re-gauge (di ubah ukuranya) menjadi 1067mm yang saat itu di sesuaikan dengan ukuran rel di Jepang.
Otomatis dengan hilangnya jalur rel yang di lalui, lokomotif ini di pensiunkan/Afkir dan di masukan ke kabun Bengkel Besar NISM/Balai Yasa Pengok Yogyakarta.
Hingga tahun 70an Lokomotif ini masih berada di halaman Balai Yasa Pengok Yogyakarta dan selang beberapa tahun kemudian di Scrap menjadi besi tua.
Kondisi terakhir di tahun 70an di Balai Yasa Pengok sebelum di hancurkan menjadi besi tua.
(foto: Spoorwegarchive)
Sayang sekali tidak bisa kita kemui kembali lokomotif Unik dan bermodel Classic ini, hanya beberapa sisa sais dan boiler yang utuh di depan SMKN 1 Jetis Yogyakarta.
Kemal Fikri Royadi says:
Mas, logo NISM sendiri itu apa ya, kok ndak pernah ketemu?
yogacokro says:
Logo NISM hanya tulisan di bentuk lingkaran.. nanti saya upload lain waktu..
nashiruddin haramaini says:
mas, ada foto atau gambar loko NIS 1 buatan Borsig , karena di buku Oegema tidak dicantumkan. hanya dicantumkan spesifikasi teknisnya. Susunan roda 0-4-2T kalau tidak salah.