Urban Legend dan Cerita Mistis Balai Yasa Yogyakarta. Bagian 1

Leave Comment

_MG_7161 copy

Balai Yasa Yogyakarta / Balai Yasa Pengok.

Bagi kalangan railfans atau pecinta kereta api mungkin sudah tidak asing dengan istilah balai yasa, atau biasa dikenal sebagai bengkel pusat kereta api yang salah satunya adalah Balai Yasa Pengok atau nama resminya Balai Yasa Yogyakarta. Balai yasa ini merupakan satu-satunya balai yasa di pulau Jawa untuk sarana untuk perawatan lokomotif diesel sejak tahun 1959. Balai yasa ini mulai dibangun pada tahun 1914 oleh perusahaan kereta api swasta N.I.S Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij dan menjadi bengkel besar untuk perawatan serta pemeliharan lokomotif, kereta, gerbong milik NIS. Di era penjajahan  Jepang bangunan ini berada di bawah kekuasan urusan angkutan darat kereta api milik Militer Kekaisaran Jepang.  Setelah merdeka bangunan ini diambil alih oleh Republik dari tangan penjajah Jepang dan dijadikan kantor exploitasi. Semenjak kedatangan lokomotif diesel pada tahun 1950an balai yasa ini di fungsikan kembali sebagai bengkel khusus perawatan lokomotif diesel maupun kereta rel diesel.

Pengok

Balai Yasa NIS (Pengok) setelah selesai di bangun 1918an. (KITLV)

Banyak cerita mistis dan urban legend tentang area balai yasa yang beralamat di jalan  Kusbini ini. Penulis berhasil menghimpun beberapa cerita mistis maupun urban legend yang beredar di kalangan pensiuan pegawai maupun warga sekitar.

Suara-Suara Misterius.

_MG_7136 copy

Tumpukan roda bekas kereta di halaman Balai Yasa.

Cerita yang paling banyak beredar dikalangan pegawai maupun pensiunan balai yasa era 1990an adalah suara-suara misterius di sekitar halaman penumpukan besi tua. Bila malam hari diatas jam 11 malam sering terdengar orang yang sedang memukul besi, tetapi setelah dicari tidak terdapat seorangpun diarea tersebut. Seringkali para pegawai yang bekerja lembur sering mendegar teriakan orang yang cukup keras dan berasal dari kamar mandi bagian belakang balai yasa.

Suara suara misterius seperti memanggil nama seseorang sering juga terjadi di area los bagian dalam. Menurut beberapa pensiuan yang sempat diwawancarai penulis suara suara tersebut sering berpindah tempat dan tidak pernah dikatahui siapa yang berteriak.

Mesin Lokomotif Yang Hidup Sendiri.

IMG_1663

CC200 09 merupakan salah satu lokomotif diesel tertua yang disimpan di kebun Balai Yasa.

Seorang pegawai yang pernah mendapat jatah lembur untuk mengerjakan lokomotif yang akan segera digunakan kembali menuturkan bahwa pada saat malam hari dan sewaktu hanya terdapat 6 orang untuk mengerjakan tugas lembur tiba tiba lokomotif yang terdapat didalam los perbaikan hidup sendiri. Padahal posisi lokomotif dalam keadaan terbongkar dan saluran bahan bakar sudah dilepas. Ke enam pekerja tersebut langsung lari keluar los karena ketakutan. Tetapi karena penasaran 2 pekerja kembali masuk kedalam los untuk mencari lokomotif mana yang tiba-tiba hidup sendiri. Alangkah terkejutnya bahwa lokomotif yang sempat dinilai hidup sendiri ternyata dalam kondisi mati. Mesin dieselnya juga dalam keadaan dingin seperti tidak pernah di hidupkan.

Crane Yang Berjalan Sendiri.

DSCF0519 copy

Crane tua buatan Belanda yang berkapasitas 5000Kg

Cerita yang paling umum dari crane ini adalah, crane ini pernah beroperasi sendiri tanpa digerakan petugas crane. Menurut cerita beberapa pensiuan pegawai crane ini pernah beroperasi sendiri selama beberapa detik sebelum akhirnya berhenti. Kejadian ini berlangsung ketika waktu magrib.

Ular Piton Rasaksa.

Kalo yang ini memang betul betul ada, beberapa waktu lalu pegawai balaiyasa sempat mendapatkan ular piton dengan ukuran jumbo di kebun sebelah barat balai yasa. Ular tersebut kemudian di kandangan di belakang balai yasa. Tapi entah mengapa ular tersebut kemudian hilang secara misterius. Ada yang bilang kalo ular itu adalah ular jadi-jadian.

Pocong di Pintu Keluar Bagian Barat.

Mungkin sudah tidak banyak yang asing dengan mahluk gaib berjuluk pocong. Ya pocong yang banyak dikenal masyarat ini ternyata juga menjadi salah satu penunggu di area balai yasa Yogyakarta. Penulis sendiri pernah mengalami diganggu oleh mahluk ini. Sewaktu iseng melakukan jalan-jalan malam disekitar balai yasa tepatnya di bagian pintu barat. Penulis melihat dari balik pintu bagian luar untuk melihat area kebun sayap barat balai yasa. Tiba tiba dari kejauhan terlihat sesosok putih yang bergerak kearah pintu. Tanpa pikir panjang penulis balik kanan untuk kabur. Ketika sudah kembali diatas motor tiba-tiba motor penulis tidak dapat hidup. Tetapi untung saja mahluk pocong tersebut tidak sampai menghampiri penulis. Hanya berkelebat dan hilang di jajaran pohon-pohon pisang.

Simpanan lokomotif-lokomotif Angker.

IMG_1717

Lokomotif BB301 27 (paling kiri)

Bukan balai yasa kalo tidak punya koleksi lokomotif-lokomotif tua yang sudah menjelajah berbagai jalan rel di pulau jawa ini. Ya beberapa lokomotif tersebut memiliki kisah mistis tersendiri. seperti BB301 27. Lokomotif buatan Krupp Jerman ini pernah menjadi saksi bisu adu jotos hingga pembunuhan di kabin lokomotif. Sewaktu lokomotif ini berdinas di depo lokomotif Sidotopo Surabaya pada dekade 1970-an pernah terjadi kejadian yang cukup fatal yaitu pembunuhan asissten masinis yang diawali oleh perselisiahan antara masinis dan assisten masinis yang didasari oleh masalah pribadi. Perselisihan antara masinis dan asisten masinis tersebut berujung pada petaka, sang asisten masinis terbunuh setelah konon kepala sang asisten dimasukkan ke “exhaust fan” ada yang meneybutkan di hantam ke gardar hidrolik lokomotif yang berada di ruang mesin hingga kepala sang asisten putus. Sang pembunuh yang tak lain adalah masinis alias rekan kerjanya akhirnya memilih untuk mengakhiri hidupnya juga diatas BB 301 27 tak lama setelah perselisihan itu terjadi.

Selain BB301 27, terdapat lokomotif bekas PLH (Peristiwa Luar Biasa Hebat) Bintaro 1.  Lokomotif seri BB303 16 dan BB306 16 yang menjadi loko naas dalam peristiwa itu pernah disimpan di Balai Yasa ini. Walau saat ini hanya tersisa bekas radiator dan kotak battre namun bekas lokomotif tersebut tidak ada yang berani mengusik maupun memindahkan dari tempatnya sekarang. Konon sering terdengar rintihan misterius dari bekas radiator dan kotak battre lokomotif itu.

Pernah dipergunakan untuk menyimpan dan memperbaiki Kereta Jenasah Pakubuwono X dari Solo.

Sebelum 1940 Kereta jenazah untuk membawa jasad almarhum Susuhunan Paku Buwana X

Kereta Jenasah Alm. Pakubuwono X (sumber istimewa)

Setelah dipergunakan untuk mengantarkan jenasah Alm. Pakubuwono X dari Solo Balapan menuju stasiun Passar Gede, Kota Gede Yogyakarta pada tahun 1939. Kereta khusus ini kemudian di simpan di balai yasa Yogyakarta hingga tahun 1997 yang kemudian di restorasi kembali untuk dikirimkan dan di pajang ke alun-alun selatan keraton Solo. Dalam proses tersebut ikut serta pensiunan balai yasa pengok yaitu pak Jumadi. Pak Jumadi dan beberapa rekannya terpilih untuk proses restorasi atau perbaikan kereta jenasah ini. Awal mulanya kereta jenasah ini harus di tarik dari tengah kebun balai yasa menuju los perbaikan. Lokomotif yang ditugaskan menarik kereta jenasah dari kebun balai yasa adalah seri lokomotif D301. Tetapi alangkah kagetnya pak Jumadi beserta tim kerjanya ketika melihat lokomotif tersebut tidak mampu menarik kereta ini. Lokomotif ini kewalahan hingga rodanya selip dan mengepulkan asap. Setelah dilakukan beberapa riual meminta izin pada penunggu kereta ini, akhirnya kereta jenasah ini berhasil ditarik dan dilangsir menuju los perbaikan. Cerita lain pada saat perbaikan hanya orang-orang tertentu saja yang boleh melihat dan mengerjakan. seluruh sisi kereta dipagar dan di tutup kain putih. Proses peraikan ini memakan waktu kurang lebih 5 bulan hingga siap dalam kondisi utuh.

Mungkin ini dulu yang bisa penulis ceritakan di bagian ke 1. Next kalo ada waktu penulis akan melanjutkan ke bagian ke 2. Sungguh banyak cerita misteri maupun urban legend tentang balai yasa dengan predikat paling angker se Indonesia.

 

6 thoughts on “Urban Legend dan Cerita Mistis Balai Yasa Yogyakarta. Bagian 1

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *