F10 Javanic, Calon raja gunung yang gagal jadi raja.

Leave Comment

Big_F10 copy

Sebuah perjalanan Traksi Ganda F10 / SS800 membawa angkutan minyak kelapa. (1920an)

Lokomotif dengan 6 as gandar penggerak ini merupakan satu satunya lokomotif dengan tender “gendong” terpanjang yang ada di Hindia Belanda. Di dunia sendiri tidak banyak lokomotif dengan gandar penggerak sebanyak ini dalam 1 set roda (2-12-2T). Negara lain yang mengoprasikan lokomotif bertipe sejenis adalah Swiss, Jerman dan Perancis. Spesies SS800 atau F10 ini diproduksi oleh 2 pabrik yang berbeda yaitu Werkspoor Amsterdam dan Hanomag – Hannover Jerman. Didatangkan perdana pada 1896 dengan total 28 unit dan menjadi lokomotif uap yang pada awalnya dikhususkan untuk jalur-jalur pegunungan di Priangan. Dengan jarak ke enam rodanya sepanjang (6250 mm) dan wajib bisa melewati radius belok sebesar 150m. Pada roda penggerak ke-1 dan ke-6 memiliki toleransi gerakan dalam arah lateral sebesar 30 mm, sedangkan roda-roda penghantar sebesar 100 mm. Gerakan ini akan mempermudah lokomotif “lontong” untuk berbelok di jalur pegunungan. Namun perhitungan manusia tetap saja bisa dikatakan meleset, yang terjadi malah lokomotif ini kurang cocok melewati jalur-jalur pegunungan dan roda-rodanya mengalami keausan yang cukup parah sehingga dinilai tidak cocok untuk medan pegunungan yang awalnya dirancang untuk lokomotif ini.

Seribu sayang akhirnya populasi F10 dibuang keluar priangan seperti Malang, Klakah Lumajang, bahkan Solok di Sumatera Barat.
Calon raja gunung ini akhirnya hanya berdinas di lintas-lintas datar atau pegunungan  yang minim belokan tajam, jelas calon raja ini hanya bermain di jalur  yang aman baginya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *